Text
SKRIPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA (GAYA TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DI DESA JOGONEGORO, KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH
              Kepemimpinan kepala desa adalah faktor penting dalam pembangunan masyarakat desa. Terlebih di era otonomi daerah saat ini, dimana pembangunan di pedesaan diarahkan pada kemandirian masyarakat. Seorang kepala desa, selain menjadi pemimpin pemerintahan desa yang menjalankan urusan administrasi di kelurahan, juga harus dapat menjadi pemimpin masyarakat, baik dalam masalah sosial maupun budaya. Agar dapat diterima oleh masyarakat yang dipimpinnya, seorang kepala desa harus dapat memilih gaya kepemimpinan yang tepat. Pemilihan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik masyarakat akan membuat kepemimpinan kepala desa menjadi efektif sehingga pembangunan desa dapat berjalan lancar.
Otonomi daerah membuat kewenangan kepala desa menjadi lebih sempit dan menuntut sistem pemerintahan desa yang lebih demokratis dengan mengikutsertakan masyarakat sebagai pelaksana, dan pengawas pembangunan. Namun, bukan berarti tugas dan kewajiban kepala desa menjadi lebih ringan, justru sebaliknya, kepala desa diharapkan dapat memberikan motivasi pada aparat desa dan masyarakat untuk ikut terlibat dalam setiap kegiatan pembangunan desa. Tugas tersebut bukanlah hal yang mudah, mengingat dalam masyarakat desa yang masih tradisional, ketergantungan masyarakat terhadap pemimpin masih sangat tinggi. Selain itu, tingkat pendidikan masyarakat dan aparat desa yang masih rendah menuntut seorang kepala desa untuk aktif melakukan pengawasan dan pendampingan. Oleh karena itu, kepala desa cenderung menggunakan gaya kepemimpinan yang otokratis dalam memimpin masyarakat desa yang masih tradisonal.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskripitif-kualitatif, yaitu model analisis yang mengalir dan data reduksi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Kepala Desa Jogonegoro dalam menjalankan kepemimpinan selama ini cenderung memilih gaya kepemimpinan yang. otokratis, dimana kepala desa masih relatif dominan dalam pengambilan kebijakan desa, belum melimpahkan wewenang yang besar pada masyarakat, masih melakukan pengawasan dan pendampingan yang kuat serta bersikap tegas dalam memimpin masyarakat dan pemerintahan desa. Hal ini disebabkan karena karakter masyarakat di Desa Jogonegoro tergolong terbelakang dengan kesadaran akan pendidikan yang masih relatif rendah. Demikan pula kemampuan aparat pemerintahan desa juga tergolong masih rendah, sehingga memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap kepala desa untuk menyelesaikan tugas-tugas pemerintahan desa.
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah seorang kepala desa harus lebih sering mengadakan pertemuan di tingkat desa dengan warga masyarakat untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Selain itu, warga masyarakat Jogonegoro diharapkan untuk lebih aktif dalam kegiatan desa dan tidak hanya pasrah pada kehendak kepala desa. Sedangkan, untuk aparat pemerintahan desa Jogonegoro diharapkan untuk lebih disiplin dalam bekerja dan meningkatkan tingkat kehadiran mereka di kantor kelurahan, agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Terakhir, untuk BPD Jogonegoro diharapkan agar lebih terlibat dalam pengawasan terhadap jalannya pemerintahan desa.            
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain