Text
SKRIPSI PERANAN KEPEMIMPINAN DAN KOORDINASI APARAT DESA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBINAAN DESA PELOPOR P-4 DI KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain dalam kerjasama guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin itu.
Koordinasi adalah aktivitas penyesuaian diri antar bidang yang ada untuk menciptakan kesatuan tindakan pelak-sanaan tugas, sehingga setiap person petugas dapat melak sanakan tugasnya dengan baik.
Pembinaan Desa Pelopor P-4 adalah pembinaan dalam sesuatu desa di setiap wilayah Kecamatan, dimana penghaye an dan pengamalan Pancasila oleh segenap lapisan masyarakat telah diresapi dan dilaksanakan dalam tata kehidupan sehari hari dan berperan sebagai pendorong serta contoh bagi desа desa di sekitarnya untuk diikutinya.
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah ada peranan kepemimpinan dan koordinasi aparat desa terhadap keberhasilan pembinaan desa pelopor P-4".
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan kepemimpinan dan koordinasi aparat desa terhadap keberhasilan pembinaan desa Pelopor P-4.
Hipotesa yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hipotesa Mayor
Kepemimpinan dan koordinasi aparat desa mempengaruhi bersama-sama terhadap keberhasilan pembinaan Desa Pelopor P-4.
2. Hipotesa Minor
- Kepemimpinan aparat desa mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pembinaan desa pelopor P-4.
- Koordinasi aparat desa mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pembinaan desa Pelopor P-4.
Tipe penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian
ini merupakan penelitian penjelasan, kabena bertujuan:
1. Menyoroti hubungan antar variabel, yakni variabel bebas dan variabel tergantung.
2. Menguji hipotesa yang telah ditentukan.
3. Dalam menentukan sampel, penulis, mengikutsertakan sebagian dari jumlah aparat desa (55 responden) pada desa-desa pelopor P-4 di wilayah Kecamatan Bandongan.
4. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu melalui undian, sehingga setiap unit analisa atau satuan elementer dari populasi mer punyai kesempatan sama untuk disiplin menjadi sampel.
Sumber data bersumber pada data primer dan sekunder.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, questionaire dan dokumentasi. Untuk menganalisa data menggunakan analisa kwantitatip dan kwalitatip.
Untuk menguji hipotesanya menggunakan rumus korelasi product moment dilanjutkan dengan F test, korelasi partial dilanjutkan dengan F test, korelasi ganda/majemuk dilanjutkan dengan F test serta koefisien determinasi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain