Text
ANALISIS KEKUATAN LENTUR SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT DADA MULUT IKAN KAYU KRUING MENGGUNAKAN LEM EPOXY
Sambungan kayu bibir miring berkait dada mulut ikan merupakan salah satu
metode penyambungan yang mampu meningkatkan kekuatan lentur suatu struktur
kayu. Teknik ini memanfaatkan bentuk geometris sambungan untuk menciptakan
daya ikat mekanis yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sudut kemiringan sambungan terhadap kekuatan lentur kayu kruing yang
direkatkan menggunakan lem epoxy sebagai perekat utama.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan
empat variasi sudut sambungan, yaitu 10°, 15°, 20°, dan 25°. Benda uji berupa kayu
kruing berukuran 5 × 5 × 76 cm kemudian diuji kekuatan lenturnya menggunakan
alat uji Flexural Testing Machine (FTM). Proses pengujian mengacu pada standar
RSNI T-07-2005 guna memperoleh nilai Modulus of Rupture (MoR) dan Modulus
of Elasticity (MoE).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sudut sambungan 10° memberikan
nilai MoR tertinggi sebesar 11,78 MPa, sedangkan MoE tertinggi sebesar 9061,31
MPa dicapai pada sudut 15°. Temuan ini membuktikan bahwa sudut sambungan
berpengaruh nyata terhadap kekuatan dan kekakuan lentur. Oleh karena itu, sudut
10° direkomendasikan untuk mencapai performa kekuatan lentur yang optimal pada
sambungan kayu kruing.
Tidak tersedia versi lain