Text
SKRPSI PENGARUH ATTITUDE TOWARD BEHAVIOUR, NORMA SUBJEKTIF, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, SALURAN PELAPORAN ANONIM, TINGKAT KESERIUSAN KECURANGAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WHISTLEBLOWING INTENTION (Studi Empiris Pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Di Kota dan Kabupaten Magelang)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Attitude Toward Behaviour, Norma Subjektif, Perceived Behavioral Control, Saluran Pelaporan Anonim, Tingkat Keseriusan Kecurangan dan Perlindungan Hukum terhadap Whistleblowing Intention pada pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten dan Kota Magelang. Fenomena meningkatnya kasus korupsi di lingkungan pemerintah daerah menjadi latar belakang penting bagi penelitian ini, khususnya dalam konteks pengelolaan keuangan daerah yang rawan terhadap praktik penyimpangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai OPD sebagai responden. Teori yang mendasari adalah Teori Perilaku Terencana dan Teori Perilaku Prososial. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan antar variabel dalam penelitian, dengan total populasi terdiri dari 24 OPD terpilih di Kabupaten dan Kota Magelang serta melibatkan total 245 responden sebagai sampel penelitian yang dianalisis menggunakan aplikasi SPSS 25. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa variabel Norma Subjektif, Perceived Behavioral Control, Tingkat Keseriusan Kecurangan, dan Perlindungan Hukum memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Whistleblowing Intention. Sementara itu, variabel Attitude toward behaviour dan Saluran Pelaporan Anonim tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap Whistleblowing Intention dalam studi ini. Secara keseluruhan, hasil penelitian mengindikasikan bahwa niat pegawai OPD untuk melakukan whistleblowing lebih dipengaruhi oleh faktor sosial, persepsi atas kemampuan dan peluang bertindak, tingkat keseriusan kecurangan, serta adanya perlindungan hukum, sedangkan sikap positif dan keberadaan saluran anonim belum mampu secara efektif mendorong niat tersebut karena terbatasnya kepercayaan, dukungan budaya organisasi, dan pemahaman terkait perlindungan pelapor. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis terhadap pengembangan literatur whistleblowing serta implikasi praktis bagi upaya peningkatan sistem pengaduan dan budaya anti korupsi di sektor publik.
Kata kunci: Whistleblowing Intention, Attitude Toward Behaviour, Norma Subjektif, Perceived Behavioral Control, Saluran Pelaporan Anonim, Tingkat Keseriusan Kecurangan, Perlindungan Hukum
Tidak tersedia versi lain