Text
SKRIPSI KEEFEKTIFAN MODEL CPS (CREATIVE PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 12 MAGELANG
Keterampilan 4C merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan, termasuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif sangat esensial bagi siswa agar mampu belajar cara menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Namun, data Global Creativity Index serta PISA menyatakan bahwa keterampilan berpikir kreatif di Indonesia masih rendah. Selain itu, hasil tes awal di SMP Negeri 12 Magelang menunjukkan keterampilan berpikir kreatif siswa masih rendah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP pada pembelajaran IPA. Desain penelitian kuantitatif dengan teknik quasi experimental dengan desain non-equivalent control group digunakan pada penelitian ini. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 12 Magelang, kelas IX E dan IX F merupakan sampel yang menerapkan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian dengan menggunakan instrumen tes berupa pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney U pada nilai pretest sebesar 0,397 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada hasil uji Independent Sample T-Test pada nilai posttest, nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Hasil uji N-Gain menunjukkan kelas kontrol mendapatkan rata-rata sebesar 0,47 dengan kategori sedang dan kelas eksperimen mendapatkan rata-rata sebesar 0,56 dengan kategori sedang. Hasil dari kedua kelas memiliki kategori sedang, dimana kelas eksperimen unggul 0,09 dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian, model Creative Problem Solving (CPS) efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Tidak tersedia versi lain