Text
SKRIPSI STRUKTUR MITOS DALAM NOVEL RANA RENJANA KARYA PIKO: KAJIAN STRUKTURALISME LEVI-STRAUSS SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS NARASI KELAS XII SEKOLAH MENENGAH ATAS
Penelitian berjudul “Struktur Mitos dalam Novel Rana Renjana Karya Piko: Kajian
Strukturalisme Lévi-Strauss sebagai Pengembangan Bahan Ajar Teks Narasi Kelas
XII Sekolah Menengah Atas†ini menganalisis struktur mitos dalam novel Rana
Renjana menggunakan pendekatan strukturalisme Claude Lévi-Strauss. Selain itu,
penelitian ini juga mengeksplorasi potensi novel tersebut sebagai bahan ajar teks
narasi untuk kelas XII SMA. Pendekatan Lévi-Strauss digunakan untuk menelaah
mitos sebagai sistem berpikir kolektif yang terstruktur dan universal, bukan sekadar
cerita. Metode pengumpulan data menggunakan teknik baca-catat, dengan analisis
data dilakukan secara deskriptif kualitatif, berfokus pada penelusuran miteme
sebagai satuan terkecil pembentuk struktur naratif dan oposisi biner. Pada bagian
hasil, penelitian ini menyajikan temuan berdasarkan data yang dikumpulkan.
Diperoleh 43 miteme, 10 pasangan oposisi biner, dan pola struktur mitos yang
terbentuk dalam novel. Berdasarkan pendekatan Lévi-Strauss
Fx(a):Fy(b)::Fx(b):F–y(a), ditemukan: Fx(a) sebagai unsur overestimasi budaya
(14 miteme); Fy(b) sebagai unsur underestimasi alam (8 miteme); Fx(b) sebagai
unsur kemunculan monster (makhluk antara) (13 miteme); dan F−y(a) sebagai
unsur bentuk kematian yang dimediasi (8 miteme). Pasangan oposisi biner seperti
kepastian-kemungkinan dan anarkis-normatif menjadi pembangun struktur mitos.
Pola struktur mitos yang didapatkan adalah Dominasi → Subordinasi → Profanasi
→ Penyucian, menggambarkan transformasi budaya dari kekuasaan absolut hingga
rekonstruksi sakral yang tragis, merefleksikan pola berpikir mitologis kontemporer.
Dari sisi pedagogis, Rana Renjana mengandung nilai-nilai budaya, spiritualitas,
konflik identitas, dan transformasi diri yang relevan dengan remaja. Oleh karena
itu, novel ini layak direkomendasikan sebagai bahan ajar sastra yang mendukung
pembelajaran kontekstual, penguatan karakter, dan pelestarian budaya lokal, serta
mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Tidak tersedia versi lain