Text
SKRIPSI PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP KUAT LENTUR SAMBUNGAN TIPE BIBIR MIRING BERKAIT PADA KAYU SENGON
Kayu Sengon adalah kayu yang banyak digunakan dalam konstruksi, terutama untuk aplikasi ringan hingga menengah. Sambungan bibir miring berkait adalah jenis sambungan yang umum digunakan dalam konstruksi kayu, terutama untuk elemen yang mengalami beban lentur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi sudut kemiringan 8°, 10°, 12°, dan 14° pada sambungan tipe bibir miring berkait terhadap kuat lentur kayu Sengon. Penelitian menggunakan 5 variasi benda uji, diantaranya variasi tanpa sambungan dan variasi sudut kemiringan 8°, 10°, 12°, dan 14°. Metode pengujian kuat lentur menggunakan pembebanan dua titik dengan alat Flexural Testing Machine. Pengujian kuat lentur dengan pembebanan dua titik mengacu pada ASTM D198-2015 dan SNI 7973-2013. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata MoR kelompok untuk variasi 8°, 10°, 12°, dan 14° secara berturut-turut adalah 8,187 MPa, 6,984 MPa, 5,517 MPa, dan 4,901 MPa. Nilai MoE kelompok untuk variasi 8°, 10°, 12°, dan 14° secara berturut-turut adalah 2361,07 MPa, 2603,99 MPa, 2082,07 MPa, dan 1820,75 MPa. Berdasarkan nilai MoR dan MoE yang didapat menunjukkan bahwa semakin besar sudut kemiringan sambungan, maka nilai kuat lentur yang dihasilkan semakin kecil. Hasil analisis anova menunjukkan bahwa variasi sudut kemiringan pada sambungan bibir miring berkait berpengaruh signifikan terhadap nilai MoR, akan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MoE.
Tidak tersedia versi lain