Text
SKRIPSI ANALISIS POTENSI LIKUEFAKSI TERHADAP DAYA DUKUNG BORED PILE PADA PILAR JEMBATAN (STUDI KASUS: PROYEK JEMBATAN PANDANSIMO JJLS BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)
Berdasarkan peta zona kerentanan likuefaksi Indonesia, kawasan Sungai Progo, Bantul, D.I. Yogyakarta berada pada kawasan berpotensi likuefaksi yang ditandai masuk dalam wilayah kuning dan merah jambu. Selain itu, Desain Spektrum Indonesia menyebutkan bahwa kawasan tersebut memiliki nilai percepatan puncak horizontal (PGA) sebesar 0,5277g > 0,1g, yang dengan kata lain berpotensi likuefaksi.. Infrastruktur yang berada dikawasan tersebut adalah Proyek Jembatan Pandansimo sehingga digunakan sebagai lokasi penelitian. Tujuan Penelitian adalah menganalisis kedalaman potensi likuefaksi dan menganalisis kapasitas daya dukung ultimit bored pile sebelum dan setelah potensi likuefaksi di titik BH.07 P.14. Menggunakan metode Idriss Boulanger secara analitis dan numeris liqIT v4.7.7.5 dan metode O’Neill Reese dan Meyerhof untuk perhitungan daya dukung ultimit sebelum dan setelah likuefaksi. Menggunakan pengujian Cyclic Loading Test (CLT) di lapangan untuk dibandingkan dengan daya dukung ultimit metode analitis. Hasil penelitiannya adalah kedalaman tanah berpotensi likuefaksi secara berurutan dengan magnitudo 0,5 Mw, 2,5 Mw, 5 Mw, dan 7,5 Mw, yaitu 0-2 meter, 0-10 meter, 0-18 meter, dan 0-26 meter. Metode yang diambil sebagai dasar perbandingan daya dukung ultimit sebelum dan setelah likuefaksi adalah metode O’Neill Reese. Kapasitas daya dukung ultimit tiang bor sebelum likuefaksi sebesar 5165,71 kN, dan daya dukung ultimit setelah likuefaksi secara berurutan untuk magnitudo gempa 0,5 Mw, 2,5 Mw, 5 Mw, dan 7,5 Mw, yaitu 4767,61 kN, 3200,06 kN, 2357,12 kN, dan 2145,53 kN, yang mana semuanya lebih dari daya dukung izin sebesar 2066,284 kN dan dapat dikatakan bahwa semuanya aman.
Tidak tersedia versi lain