Text
SKRIPSI EFEKTIVITAS COLLABORATIVE LEARNING BERBASIS STEM ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA SISWA BOARDING SCHOOL KELAS VII
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan esensial abad ke21 yang penting dimiliki siswa dalam menghadapi tantangan global. Merujuk pada hasil asesmen PISA 2022, Indonesia menempati peringkat 71 dari 81 negara, dengan skor matematika turun dari 379 menjadi 366. Hasil ini mencerminkan lemahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal kontekstual yang menuntut kreativitas. Kondisi serupa ditemukan di SMP Muhammadiyah Satu Alternatif Kota Magelang, di mana rerata nilai tes kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII hanya mencapai 30, yang masuk dalam kategori kurang kreatif. Rendahnya capaian ini juga dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran langsung yang kurang melibatkan siswa secara aktif, terutama di lingkungan boarding school yang memiliki dinamika belajar yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan model collaborative learning berbasis STEM activities terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII di boarding school. Tujuan kedua untuk menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran collaborative learning berbasis STEM activities dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung di kelas VII boarding school. Nilai 85 ditetapkan oleh sekolah sebagai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) dalam Kurikulum Merdeka dan digunakan sebagai acuan dalam menguji efektivitas model pada hipotesis 1. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dan desain non-equivalent control group. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas VII, yaitu kelas eksperimen (VII Zubair Bin Awwam) yang menggunakan model collaborative learning berbasis STEM activities, dan kelas kontrol (VII Talhah Bin Ubaidillah) yang menggunakan pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi, pedoman wawancara, tes kemampuan berpikir kreatif, dan lembar validasi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket, dokumentasi, dan tes. Analisis data mencakup uji prasyarat (normalitas, homogenitas, dan kesamaan rerata), serta analisis hipotesis menggunakan one sample t-test dan independent sample t-test.
Penerapan collaborative learning berbasis STEM activities tidak efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII di boarding school. Kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengikuti pembelajaran collaborative learning berbasis STEM activities lebih baik dibanding dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung di kelas VII boarding school. Peran guru sebagai fasilitator perlu diperkuat dalam pembelajaran kolaboratif, tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membimbing dinamika diskusi dan keterlibatan siswa dalam kerja kelompok. Oleh karena itu, pelatihan atau workshop bagi guru terkait fasilitasi pembelajaran berbasis proyek dan STEM sangat disarankan.
Tidak tersedia versi lain