Text
SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KELAS VII
Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kemampuan yang sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. Siswa perlu menguasai kemampuan berpikir kritis sebagai kompetensi dasar agar mampu menghadapi tantangan di abad 21. Berdasarkan hasil tes awal kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mertoyudan menunjukkan rata-rata 29,2 yang termasuk dalam kategori kurang. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya variasi model pembelajaran yang mampu mendorong kemampuan berpikir kritis siswa dan kurangnya keterlibatan siswa selama pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran AIR dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketuntasan secara klasikal kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model pembelajaran AIR dengan pendekatan kontekstual, menganalisis ketuntasan secara klasikal kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model pembelajaran langsung, menganalisis pengaruh penerapan model pembelajaran AIR dengan pendekatan kontekstual dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain nonequivalent posttest only control group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mertoyudan.
Berdasarkan hasil analisis pengujian, diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran AIR dengan pendekatan kontekstual mencapai ketuntasan klasikal. Selanjutnya, kemampuan berpikir kritis kelas kontrol yang diberi model pembelajaran langsung belum mencapai ketuntasan klasikal. Sementara itu, hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis yang diajar menggunakan model pembelajaran AIR dengan pendekatan kontekstual lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan yang lebih beragam, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih optimal terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Tidak tersedia versi lain