Text
SKRIPSI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GROWTH MINDSET SISWA
Kemampuan pemecahan permasalahan menjadi salah satu tujuan utama dalam pembelajaran matematika dikarenakan siswa dilatih untuk menganalisis informasi, merencanakan strategi, dan menemukan solusi. Salah satu kemampuan dasar yang haruslah dipunyai siswa dalam mempelajari matematika ialah kemampuan memecahkan permasalahan. Namun, fakta mengenai kemampuan tersebut di SMP Negeri 3 Magelang berada pada kategori rendah, berdasarkan nilai rerata tes kemampuan awal yaitu sebesar 34,70. Selain itu, siswa sering kali tidak memilikistrategi yang efektif untuk memecahkan permasalahan dalam matematika. Keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah matematika melalui tahapan tersebut dapat terpecahkan dengan baik jika siswa memiliki pengembangan pola pikir yang baik. Maka dari itu perlu diteliti lebih lanjut terkait growth mindset siswa. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dibandingkan siswa yang menerapkan model pembelajaran langsung. Selain itu, tujuan selanjutnya untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan tingkat growth mindset. Lebih lanjut, tujuan terakhir yaitu untuk menganalisis ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran dan growth mindset terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis quasi experiment bentuk nonequivalent posttest-only control group design. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang diambil secara cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen tes berupa tes kemampuan pemecahan masalah, serta non-tes berupa angket growth mindset, lembar observasi, pedoman wawancara, dan angket validasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji analisis varians dua jalan dengan sel tak sama yang dilanjutkan dengan uji Scheffe jika hasil uji analisis varians dua jalan memiliki perbedaan.
Berdasarkan analisis uji lanjut, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran CPS lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran langsung; (2) kemampuan pemecahan masalah siswa dengan growth mindset tinggi lebih baik daripada growth mindset sedang dan rendah, serta growth mindset sedang sama baiknya dengan growth mindset rendah; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan growth mindset terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Hasil penelitian ini berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pengembangan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penerapan model Creative Problem Solving (CPS) terbukti lebih efektif dibandingkan model pembelajaran langsung, sehingga guru disarankan untuk mengintegrasikan model ini dalam proses pembelajaran dengan manajemen waktu yang baik. Selain itu, temuan bahwa siswa dengan growth mindset tinggi memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik menunjukkan pentingnya penguatan pola pikir berkembang dalam kegiatan belajar. Meskipun tidak ditemukan interaksi antara model pembelajaran dan growth mindset, keduanya secara mandiri berkontribusi terhadap hasil belajar, sehingga model pembelajaran dan pembinaan karakter perlu dijalankan secara seimbang dan saling melengkapi.
Tidak tersedia versi lain