Text
SKRIPSI PENGARUH MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DITINJAU DARI MATH ANXIETY SISWA
Salah satu hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan kemampuan abad 21 adalah literasi matematika yang berperan penting sebagai salah satu keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hasil tes kemampuan literasi matematika siswa kelas VII SMP Negeri 12 Magelang masih berada pada kategori rendah berdasarkan nilai rata-rata tes kemampuan awal yaitu sebesar 20,90. Penyebabnya karena siswa belum terbiasa dengan soal literasi matematika dan masih sering menerapkan model yang berpusat pada guru. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan penelitian untuk (1) untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa yang mendapatkan model RME dibandingkan siswa yang mendapatkan model pembelajaran langsung; (2) untuk menganalisis kemampuan literasi matematika siswa dengan math anxiety rendah dibandingkan siswa dengan math anxiety sedang dan tinggi, dan kemampuan literasi matematika siswa dengan math anxiety sedang dibandingkan siswa dengan math anxiety tinggi; serta (3) untuk menganalisis interaksi antara model pembelajaran dan math anxiety terhadap kemampuan literasi matematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experimental bentuk the nonequivalent posttest-only control group design. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VII A dan VII B yang diambil secara cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen tes berupa tes kemampuan literasi matematika serta nontes berupa angket math anxiety, lembar observasi, pedoman wawancara, dan angket validasi. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis tahap awal dengan uji independent t-Test untuk mengetahui keseimbangan kemampuan awal siswa, serta tahap akhir dengan uji anava dua jalan dan uji lanjut pasca anava yaitu uji scheffe. Proses analisis data dilakukan setelah terpenuhinya uji prasyarat yaitu analisis normalitas (uji Liliefors) dan homogenitas (uji Bartlett).
Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan di antaranya: (1) model pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan literasi matematika siswa; (2) math anxiety berpengaruh terhadap kemampuan literasi matematika siswa; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan math anxiety terhadap kemampuan literasi matematika. Kemudian, berdasarkan analisa uji lanjut, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) kemampuan literasi matematika siswa yang mendapatkan model RME lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran langsung; (2) kemampuan literasi matematika siswa dengan math anxiety rendah lebih baik dibandingkan siswa dengan math anxiety sedang dan tinggi, sedangkan siswa dengan math anxiety sedang sama baiknya dibandingkan siswa yang memiliki math anxiety tinggi. Saran yang disampaikan adalah untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengelola waktu pembelajaran secara cermat agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien.
Tidak tersedia versi lain