Text
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH JUMLAH PAKU PADA SAMBUNGAN BIBIR LURUS KAYU KELAPA TERHADAP KUAT LENTUR
Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang sering digunakan. Sambungan kayu merupakan komponen yang paling rentan, kegagalan sambungan mengakibatkan pecahnya kayu di area sambungan dan mengurangi kinerja struktur secara keseluruhan. Salah satu teknik penyambungan yang banyak digunakan adalah sambungan bibir lurus. Performa sambungan ini sangat dipengaruhi oleh jumlah paku yang digunakan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh jumlah paku terhadap kuat lentur sambungan bibir lurus kayu kelapa serta menentukan jumlah paku optimal untuk memperoleh kekuatan maksimum. Pengujian kuat lentur dilakukan menggunakan Flexural Testing Machine dengan metode Two Point Loading. Benda uji berupa balok kayu kelapa berukuran 50 × 50 mm dengan panjang 760 mm, disambung menggunakan paku dan perekat dengan variasi jumlah paku 4, 6, 8, 10, dan 12 buah. Pembuatan benda uji mengacu pada SNI 03-3959-1995 dan SNI 7973:2013. Seluruh pengujian dilaksanakan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Hasil penelitian menunjukkan jumlah paku berpengaruh signifikan terhadap Modulus of Rupture (MoR) dan Modulus of Elasticity (MoE). Nilai tertinggi diperoleh pada variasi 10 paku dengan MoR sebesar 12,24 MPa dan MoE sebesar 1885,97 MPa. Penambahan jumlah paku di atas 10 menyebabkan penurunan kekuatan akibat kerusakan serat. Jumlah paku optimal untuk sambungan bibir lurus kayu kelapa adalah 10 buah.
Tidak tersedia versi lain