Text
SKRIPSI PENGEMBANGAN COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI DESA WISATA SAMBAK, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG
ABSTRAK
PENGEMBANGAN COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI DESA WISATA SAMBAK, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG
Puji Lestari (2010201042)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tidar
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community-Based Tourism/CBT) di desa wisata dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi aktif warga dalam pengelolaan destinasi secara berkelanjutan. Konsep ini menjadikan desa tidak sekadar sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan ekonomi, sosial, dan pelestarian budaya lokal. Dengan demikian, penerapan CBT menjadi langkah strategis dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera melalui sektor pariwisata.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana keberhasilan penerapan Community Based Tourism (CBT) di Desa Wisata Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang dianalisis menggunakan teori 5 aspek utama dalam pengembangan CBT berupa 5 dimensi (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan CBT di Desa Wisata Sambak belum optimal. Pada dimensi ekonomi, dana pengembangan diperoleh dari dana desa dan kerja sama dengan pihak ketiga, hadirnya pariwisata dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Pada dimensi sosial, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kebanggaan masyarakat, serta melibatkan kontribusi masyarakat dari berbagai kalangan. Pada dimensi budaya, terjadi proses pertukaran budaya, serta peningkatan rasa kepercayaan antara pengelola dengan masyarakat melalui berbagai metode. Pada dimensi lingkungan, terdapat pengelolaan pembuangan sampah melalui bank sampah, serta upaya konservasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pada dimensi politik, ditemukan bentuk kontribusi masyarakat dalam mendukung pengelolaan pariwisata, baik kontribusi secara langsung maupun tidak langsung. Namun masih ditemukan hal-hal yang belum dilaksanakan secara maksimal, seperti: Keterbatasan dana, belum meningkatnya pendapatan masyarakat secara signifikan, keterbatasan SDM, belum menerapkan Carrying capacity area, serta belum adanya regulasi yang mengatur mengenai pengelolaan Desa Wisata Sambak.
Kata Kunci: Community Based Tourism; Desa Wisata; Masyarakat
Tidak tersedia versi lain