Text
SKRIPSI IMPLIKASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI DESA ADIKARTO KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG
ABSTRAK
IMPLIKASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI DESA ADIKARTO KECAMATAN MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG
Nathania Apsari Agnestianingrum 2010201051
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Tidar
Desa Adikarto merupakan desa miskin ekstrem yang ada di Kecamatan Muntilan. Salah satu upaya penanganan kemiskinan esktrem yang dilakukan oleh pemerintah melalui pemberian bantuan sosial kepada masyarakat miskin yakni dengan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Adapun masa kepesertaan PKH hanya diberikan selama enam tahun. Di Desa Adikarto jumlah keluarga penerima PKH adalah sebanyak 224 KK, dan diketahui bahwa sudah banyak KPM yang menerima PKH melebihi masa intervensi. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya transformasi kepesertaan PKH. Selain itu, masih terdapat 543 KK yang masuk dalam data kemiskinan DTKS. Penelitian ini menggunakan teori dari Lindenthal (2004) terkait tujuan kebijakan sosial yang terdiri dari pengurangan kemiskinan, peningkatan standar hidup, penciptaan kesempatan kerja, dan pengurangan kerentanan sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan model explanatory sequential design. Temuan dari penelitian adalah dari persepsi KPM PKH Desa Adikarto dan pemerintah, bantuan PKH berdampak positif terutama dalam kemudahan akses layanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Selain memberikan bantuan finansial, PKH mendorong peningkatan kesadaran KPM akan pentingnya pendidikan dan kesehatan yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup. Sementara implikasi dari penelitian ini adalah pemberian PKH belum sepenuhnya menyelesaikan masalah kemiskinan secara menyeluruh. Karena peningkatan pendapatan KPM sesudah menerima PKH tidak signifikan sehingga belum membantu mereka untuk keluar dari kondisi kemiskinan. Selain itu, menciptakan ketergantungan KPM pada bantuan PKH tinggi sebab sebagian besar KPM yang melebihi masa intervensi enggan melakukan graduasi. Oleh karena itu, pemberian PKH masih belum dilakukan secara merata. Ketidakberlanjutan KUBE PKH juga menghambat pengembangan kapasitas dan kesejahteraan KPM, sehingga mereka sulit mencapai kemandirian.
Kata Kunci: Implikasi; PKH; Kemiskinan Ekstrem; Persepsi
Tidak tersedia versi lain