Text
SKRIPSI PENGARUH METODE PEMERAHAN TERHADAP STATUS FAALI PADA KAMBING SAPERA DI KELOMPOK TERNAK TRAJUMAS
ABSTRAK
ADINDA YOGI TRI PRASETYA. Pengaruh Metode Pemerahan Terhadap Status Faali pada Kambing Sapera di Kelompok Ternak Trajumas. Dibimbing oleh DODY HOUSTON BILLHAQ dan GALY HARDYTA Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pemerahan terhadap status faali kambing perah Sapera, yang meliputi frekuensi respirasi, frekuensi pulsus, dan suhu rektal. Penelitian dilakukan di Kelompok Ternak Trajumas, Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, menggunakan 7 ekor kambing Sapera laktasi pertama. Perlakuan yang digunakan adalah pemerahan secara manual (P0) dan pemerahan menggunakan mesin perah sistem ember (P1). Pengukuran status faali dilakukan dua kali sehari setelah pemerahan pagi dan sore. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerahan menggunakan mesin perah memberikan pengaruh signifikan terhadap frekuensi pulsus (P < 0,05), dengan rata-rata 84,94 ± 2,70 kali/menit dibandingkan dengan metode manual 78,73 ± 4,56 kali/menit. Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada frekuensi respirasi (manual: 29,31 ± 2,45; mesin: 27,97 ± 1,47 kali/menit) dan suhu rektal (manual: 38,82 ± 0,14°C; mesin: 37,47 ± 3,84°C) (P > 0,05). Seluruh parameter status faali masih berada dalam kisaran fisiologis normal. Berdasarkan hasil tersebut, penggunaan mesin perah dapat menjadi metode alternatif yang efisien tanpa mengganggu kesehatan dan kesejahteraan kambing Sapera, meskipun diperlukan masa adaptasi awal terhadap suara dan getaran mesin.
Kata kunci: kambing Sapera, kesejahteraan ternak, mesin perah, pemerahan manual, status faali
Tidak tersedia versi lain