Text
SKRIPSI STRATEGI KAMPANYE POLITIK KADER MUDA PARTAI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024 (STUDI KASUS : KEVIN MAHESA AMUWARDHANI)
ABSTRAK
STRATEGI KAMPANYE POLITIK KADER MUDA PARTAI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024 (STUDI KASUS: KEVIN MAHESA AMUWARDHANI)
Gregorius Ryan Raditya, Fitria Khairum Nisa, Eny Ratnasari
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi momentum penting bagi keterlibatan kader muda dalam kontestasi politik lokal yang kompetitif, termasuk di Kota Magelang, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) III yang dikenal sebagai “Dapil Neraka†dengan tingkat persaingan sangat ketat di bawah dominasi politisi senior. Dalam konteks ini, Kevin Mahesa Amuwardhani, kader muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), berhasil meraih suara terbanyak dan kembali terpilih sebagai anggota DPRD Kota Magelang periode 2024–2029 melalui strategi kampanye yang berbeda dari pola konvensional. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi kampanye Kevin dengan metode kualitatif studi kasus melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, serta berlandaskan teori perencanaan public relations Ronald D. Smith, teori komunikasi persuasif Elaboration Likelihood Model, dan Two Step Flow Communication. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemenangan Kevin ditentukan oleh kemampuannya membangun kedekatan emosional melalui komunikasi tatap muka, kunjungan langsung ke warga, keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial, dan penyerapan aspirasi masyarakat, yang memperkuat ikatan kepercayaan pemilih. Strategi tatap muka ini dipadukan dengan mekanisme two-step flow, di mana pemimpin opini lokal seperti tokoh masyarakat, kader partai, dan relawan berperan sebagai penyaring serta penyebar pesan kampanye sehingga pesan politik Kevin diterima lebih efektif. Kevin juga memadukan pesan rasional berupa visi, misi, dan program kerja (jalur central route) dengan penguatan citra personal dan kedekatan emosional (jalur peripheral route), serta menerapkan tahapan public relations secara sistematis. Pendekatan kombinatif ini memungkinkan Kevin mempertahankan basis pemilih lama sekaligus menarik pemilih pemula, membuktikan bahwa kader muda dapat memenangkan pemilu melalui strategi komunikasi berlapis dan adaptif.
Kata Kunci: Elaboration Likelihood Model; Kader Muda; Strategi Kampanye Politik; Strategi Public Relations; Two Step Flow Communication
Tidak tersedia versi lain