Text
SKRIPSI PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP KETIDAKSETARAAN GENDER PADA KONTEN WEBTOON “EMPRESS CESIA WEARS SHORTSâ€
ABSTRAK
CITRAWATI NUR FEBY DINATA (2025):
PEMAKNAAN KHALAYAK TERHADAP KETIDAKSETARAAN GENDER PADA KONTEN WEBTOON “EMPRESS CESIA WEARS SHORTSâ€
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar
Prinisia Nurul Ikasari, Hanim Rohnulyanti
Konten di media massa seringkali menggambarkan perempuan sebagai sosok yang identik dengan urusan domestik (memasak, membersihkan rumah, mengurus anak dan suami). Hal itu didorong oleh konstruksi sosial di masyarakat. Akibatnya dapat mengarah pada ketidaksetaraan gender. Salah satu konten media tersebut adalah Webtoon berjudul Empress Cesia Wears Shorts yang mengandung ketidaksetaraan gender pada ceritanya dan memunculkan ragam komentar dari pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ketidaksetaraan gender pada Webtoon Empress Cesia Wears Shorts dan pemaknaan khalayak terhadap ketidaksetaraan gender pada Webtoon tersebut. Tipe penelitian ini adalah kualitatif yang menggunakan teori resepsi yang dicetuskan oleh Stuart Hall untuk menganalisis pemaknaan khalayak dengan teknik purposive sampling. Guna mengetahui makna dominan yang terkandung pada Webtoon Empress Cesia Wears Shorts, penelitian ini menggunakan semiotika John Fiske untuk menganalisisnya. Hasil semiotika dari total 17 episode menunjukkan ketidaksetaraan gender terhadap perempuan paling banyak ada di episode 57 berupa pendisiplinan tubuh, kekerasan, marginalisasi, dan alienasi. Selain itu juga terdapat ketidaksetaraan gender berupa stereotip, subordinasi, glass ceiling, dan objektifikasi. Ditemukan pula ketidaksetaraan gender terhadap laki-laki berupa objektifikasi dan subordinasi. Hasil wawancara dengan 8 informan menyatakan bahwa dalam pemaknaan khalayak, informan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ideologi dalam bentuk agama yang dianut, sosial media, keluarga, lingkungan sekitar, dan pengalaman pribadi. Khalayak dikelompokkan ke dalam tiga posisi yaitu posisi dominan dimana khalayak menerima pesan yang disampaikan media, posisi negosiasi dimana informan tidak sepenuhnya menerima atau menolak pesan media, namun mereka mengkompromikan pemikirannya dan pesan media serta posisi oposisi dimana informan menolak pesan media.
Kata kunci: gender, media, resepsi, semiotika, Webtoon
Tidak tersedia versi lain