Text
PAPER PERBANYAKAN TANAMAN TEH (Camellia theifera) DENGAN STEK
RINGKASAN
Tanaman teh (Camellia Theifera) merupakan tanaman introduksi di Indonesia. Tanaman teh dikenal sejak tahun 2737 sebelum Masehi, sedangkan di Indonesia dikenal sejak abad XVI. Dalam perdagangan teh dikenal beberapa kelompok. yaitu high grown tea, good medium tea, medium tea, low medium tea dan common tea. Tempat yang dikehendaki oleh tanaman teh untuk dapat tumbuh dengan baik mempunyai suhu 14 sampai 28 derajat celcius, curah hujan 2500 sampai 3500 mm tiap tahun, penyinaran matahari cukup, ketinggian tempat 200 sampai 2000 meter dari permukaan laut, jenis tanah latosol atau andosol dengan pH 4,5 sampai 6,0.
Perkembangbiakan tanaman teh dapat dilakukan secara generatif dan secara vegetatif. Secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji hasil penyerbukan. Sedangkan cara perbanyakan vegetatif dapat berupa sambungan, stek, okulasi, cangkokkan dan kultur jaringan.
Pohon induk yang baik, yaitu berumur 4,5 tahun atau lebih, kualitas dan kuantitas hasil baik dan bebas dari hama penyakit tanaman. Ranting yang baik untuk stek berwarna sedikit coklat dan pertumbuhannya normal. Pemotongan stek 45 derajat pada bagian pangkal dan ujung stek.
Penanaman stek teh dilakukan pada media bebas hama penyakit, gembur dan sedikit subur. Stek ditempatkan pada sungkup plastik, sehingga kelembabannya selalu terjamin.
Dengan kelembaban yang terjamin diharapkan stek mampu tumbuh dengan baik. Untuk mendapatkan bibit teh yang baik kegiatan penyetekan tanaman teh diakhiri dengan seleksi bibit. Bibit teh dari stek yang baik memiliki kriteria tinggi minimal 25 cm, jumlah daun lima lembar, akar tidak bengkok dan sedikit keluar dari bekong, pertumbuhan normal dan bebas hama penyakit tanaman.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain