Text
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, HARGA MINYAK DUNIA DAN DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TAHUN 2019–2022
ABSTRAK
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan instrumen penting dalam pasar modal Indonesia yang berfungsi sebagai barometer pergerakan harga seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi acuan utama bagi pelaku pasar dan investor dalam memprediksi tren serta pengambilan keputusan investasi. Dalam beberapa tahun terakhir IHSG mengalami volatilitas signifikan tercermin dari fluktuasi nilai indeks yang sempat turun drastis pada awal pandemi Covid-19 dan belum sepenuhnya stabil hingga 2022. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakpastian pasar akibat dinamika makroekonomi domestik maupun global. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh inflasi, nilai tukar, harga minyak dunia, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI tahun 2019–2022. Penelitian ini menggunakan data sekunder time series periode Januari 2019 hingga Agustus 2022 diperoleh dari BEI, BPS, BI, EIA, dan FRED. Data dianalisis menggunakan Vector Error Correction Model (VECM) dengan aplikasi Eviews 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek inflasi dan nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG, sementara harga minyak dunia dan DJIA tidak berpengaruh. Dalam jangka panjang, inflasi, harga minyak dunia, dan DJIA berpengaruh negatif signifikan, sedangkan nilai tukar tidak berpengaruh terhadap IHSG. Temuan ini menunjukkan pentingnya stabilitas makroekonomi domestik serta kewaspadaan terhadap dinamika global dalam menjaga kinerja IHSG.
Kata Kunci: indeks harga saham gabungan, inflasi, nilai tukar, harga minyak dunia, dow jones industrial average
Tidak tersedia versi lain