PERPUSTAKAAN UNTIDAR Repositori Mahasiswa Untidar

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

SKRIPSI REPRESENTASI SANTRIWATI DALAM FILM TUHAN, IZINKAN AKU BERDOSA

MILVANIA AZLIA SETYAWAN - Nama Orang;

ABSTRAK
REPRESENTASI SANTRIWATI DALAM FILM TUHAN, IZINKAN AKU BERDOSA
Milvania Azlia Setyawan, Lintang Citra Christiani, Hanim Rohnulyanti
Media masih merepresentasikan perempuan khususnya santriwati secara diskriminatif. Santriwati direpresentasikan mengalami penindasan diakibatkan interseksi identitas seperti gender, agama, dan budaya yang menghasilkan interseksionalitas. Penindasan ini mendorong pembungkaman pada santriwati sebagai korban sehingga santriwati melakukan perlawanan untuk mendapatkan keadilan. Situasi ini tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga direfleksikan melalui film berjudul “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.” Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi santriwati dalam film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.” Penelitian ini menggunakan teori interseksionalitas KimberlÈ Crenshaw serta teori pembungkaman dan perlawanan Cheris Kramarae dengan metode analisis teks semiotika John Fiske. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santriwati ditampilkan mengalami ketertindasan dan pembungkaman dalam bentuk ritual, kontrol, bahan lelucon, dan pelecehan yang didasari interseksionalitas baik saat berada di ruang publik maupun di ruang privat. Ketertindasan tersebut dilakukan oleh laki-laki untuk mengendalikan perempuan supaya patuh dengan kuasa yang lebih tinggi. Santriwati direpresentasikan sering mengalami pendisiplinan dan pengecualian oleh masyarakat apabila melakukan kesalahan atau melanggar norma. Penindasan dan pembungkaman mendorong upaya perlawanan santriwati dengan menciptakan bahasa baru untuk menggambarkan pengalamannya dan menyebutkan strategi pembungkaman yang dialami oleh santriwati untuk menentang ketidaksetaraan kuasa baik yang terjadi di ruang privat maupun di ruang publik. Melalui hasil penelitian media seharusnya merepresentasikan santriwati secara adil, setara, dan bebas dari diskriminasi maupun stereotip.
Kata Kunci: Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Interseksionalitas, Representasi, Santriwati, Semiotika John Fiske


Ketersediaan
#
Ruang Skripsi (KOMUNIKASI) KOMUNIKASI SET R 2025
87-UN57.U1-SIK-X-2025
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
KOMUNIKASI SET R 2025
Penerbit
MAGELANG : UNIVERSITAS TIDAR., 2025
Deskripsi Fisik
XIV;156HAL;29.5CM
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
302.2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
PRODI_S1_ILMU_KOMUNIKASI
FAKULTAS_ILMU_SOSIAL_DAN_POLITIK
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • FULLTEXT
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN UNTIDAR Repositori Mahasiswa Untidar
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?