Text
SKRIPSI RESPON STRES IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIPELIHARA DI TOPOGRAFI YANG BERBEDA DI KECAMATAN WINDUSARI, MAGELANG JAWA TENGAH
ABSTRAK
MANIS LESTARI. Respon Stres Ikan Lele (Clarias sp.) yang Dipelihara di Topografi yang Berbeda di Kecamatan Windusari, Magelang Jawa Tengah. Dibimbing oleh Eric Armando dan Waluyo. Penelitian ini mengkaji bagaimana variasi topografi dan kualitas air memengaruhi kadar glukosa darah pada ikan lele (Clarias sp.) suatu indikator stres fisiologis di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling, 30 ekor ikan diambil secara acak dari setiap stasiun pengamatan. Dalam penelitian ini mengukur kadar glukosa darah, suhu air, pH, oksigen terlarut (DO), konsentrasi amonia, nitrat, serta padat tebar ikan. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar glukosa tertinggi tercatat di Stasiun 1 (47,9 mg/dL) dan Stasiun 3 (45,5 mg/dL), sedangkan yang terendah berada di Stasiun 2 (25,72 mg/dL). Analisis regresi mengungkap R² sebesar 0,0238 untuk pengaruh topografi dan 0,0015 untuk pengaruh suhu air terhadap glukosa keduanya menunjukkan korelasi sangat lemah dan tidak signifikan. Hasilnya menyatakan bahwa fluktuasi kadar glukosa lebih dipicu oleh stres lingkungan spesifik, seperti tingginya amonia dan nitrat di Stasiun 1 serta padat tebar berlebih dan rendahnya DO di Stasiun 3. Karena itu, hipotesis nol (H₀) bahwa perbedaan topografi tidak berpengaruh terhadap kadar glukosa darah diterima. Stasiun 2 pun muncul sebagai lokasi budidaya paling ideal, berkat stabilitas kualitas air dan tingkat stres ikan yang rendah. Hasil penelitian ini menegaskan glukosa darah sebagai indikator biologis sensitif untuk memantau kesehatan ikan pada budidaya air tawar.
Kata kunci: glukosa darah, ikan lele, kualitas air, stres fisiologis, topografi.
Tidak tersedia versi lain