Text
PAPER PENGENDALIAN PENYAKIT TUNAS BENGKAK OLEH VIRUS MARMOR THEOBROMA FOSNETTE PADA TANAMAN COKLAT (Theobroma cacao L)
Tanaman coklat atau Theobroma cacao L berasal dari Amerika Selatan, tanaman coklat masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1560 di daerah Sulawesi Utara yang dibawa orang orang Spanyol. Jenis yang pertama kali masuk adalah jenis Criollo Venezuella yang didatangkan dari Filipina. Usaha usaha pemuliaannya mulai dirintis oleh Dr.C.J.J. Van Hall pada tahun 1912, yang menggunakan metode seleksi pemilihan pohon induk di Djati Runggo dan Getas. Tanaman coklat termasuk familia Sterculiaceae dan termasuk dalam klass Dicotyledoneae. Morfologi tanaman coklat yaitu biji coklat tidak mempunyai masa dormansi, mempunyai akar tunggang tanaman dapat tumbuh terus menerus selama 2 tahun.
Syarat tumbuh tanaman coklat yaitu berada pada 10 derajat LU meter sampai 26 derajat C sampai dengan 10 LS, ketinggian tempat sekitar 800 dari permukaan air laut. Jurah hujan yang optimal sebanyak 1.100 1.300 mm per tahun, suhu optimal sekitar 25 merupakan suhu rata rata tanpa faktor pembatas. Kemasaman tanah pH antara 6 sampai 7,5 dengan bahan organik pada lapisan top soil setebal 0 sampai 5 cm atau lebih dari 3 persen.
Tanaman coklat yang terserang oleh penyakit harus segera ditanggulangi, supaya tidak menularkan pada tanaman yang masih sehat. Contohnya penyakit tunas bengkak yang disebabkan oleh virus Marmor theobroma Fosnette akan menurunkan hasil biji coklat sebesar 50 pada tahun pertama dan pada tahun kedua tanaman akan mengalami kematian. Penyakit tunas bengkak dibawa oleh vektor serangga penyebab penyakit ordo homoptera, metamorfosa paurometabola yang mempunyai siklus hidup sangat pendek antara 8 15 hari. vektor tersebut dikenal dengan kutu putih Planococcus lilacinus yang dapat menginfeksi kurang dari 3 jam setelah menghisap tanaman inang. Penyakit tunas bengkak disebabkan oleh banyak strain virus yang menyebabkan gejala yang berbeda beda. virus bisa menyerang daun muda yang meyebabkan gambaran mosaik pada tulang tulang daun, pada tunas tunas terdapat bengkakan bengkakan akibat infeksi virus tersebut dan akan mengalami kematian pada sel sel jaringan tersebut.
Pengendalian penyakit tunas bengkak akan menghasilkan dengan baik apabila menggunakan cara terpadu yaitu pengen dalian penyakit mengkombinasikan dengan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang sebaik baiknya, misalnya penggunaan varietas coklat yang resisten terhadap hama maupun penyakit,dengan penentuan jarak tanam serta menggunakan insektisida yang bersifat sistemik untuk penyakit tunas bengkak dengan bahan aktif quinalphos, merek dagang Bayrusil 250 EC dengan dosis sesuai anjuran akan bebas dari kutu kutu putih selama enam bulan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain