Text
PAPER PENDAYAGUNAAN TANAMAN KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus)
Kecipir termasuk golongan Leguminose. Hampir semua tanaman yang termasuk golongan ini dapat bekerja sama dengan suatu bakteri yang dapat menyerap zat lemas dari udara. Sifat ini di miliki oleh tanaman yang disebut rabuk hijau seperti Crotala ria, orokorok thephrosia dan sebagainya.
Di samping sifat tersebut, tumbuhnya kecipir bila tidak diberi turus, melata diatas tanah dan membentuk lapisan daun, cabang dan batang yang tebal. Sifat ini dinilai lebih baik daripada sifat rabuk hijau lainnya yang melata seperti centrosema dan calopoganium.
Kedua sifat tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Bila diusahakan di tanah tegalan yang biasanya sudah terlantar karena tidak pernah dirabuk, tidak dijaga terhadap erosi, maka kecipir akan berfungsi sebagai 1. Rabuk hijau yang sangat efektif, 2. Penahan erosi, 3. Meningkatkan kesuburan tanah
Daun dan batang bila dikeringkan akan merupakan makanan ternak yang nilai gizinya tinggi banyak protein, dan dapat dikembalikan ke dalam tanah sebagai rabuk kandang.
Umbi dan biji kecipir yang tinggi nilai kadar proteinnya, merupakan sumber pangan yang sangat penting bagi keluarga penanam. Maka didalam bidang pertanian kecipir mempunyai trifungsi yaitu
1. Penyubur tanah dengan akibat akan meningkatkan hasil bahan pangan lainnya.
2. Penghasil makanan ternak, yang berarti akan dapat meningkatkan hasil daging, susu dan telur.
3. Penghasil umbi yang banyak mengandung zat protein.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain