Text

PAPER PENANAMAN POHON LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DALAM USAHA MELESTARIKAN TANAH DAN MELINDUNGI LAHAN KRITIS

---

Lamtoro gung Leucaem leucocephala adalah salah satu jenis tumbuhan yang telah dikenal secara umum di Indonesia, tetapi pendayagunaan tumbuhan ini masih sedikit. Pada umumnya penduduk pedesaan di Indonesia menanam lamtoro gung sebagai pagar hidup di sekeliling pekarangan atau tegalan. Di beberapa daerah daunnya digunakan menjadi hijauan makanan ternak. Di perkebunan kopi, cokelat dan cengkeh, lamtoro gung digunakan pula sebagai tanaman pelindung. Di hutan hutan jati di pulau Jawa, jalur jalur jati sering diselingi pohon lamtoro gung guna mencegah kebakaran hutan jati. Baru sedemikianlah pendayagunaaan tumbuhan lamtoro gung di Indonesia. Padahal sebenarnya potensi daya guna pohon lamtoro gung jauh lebih luas, diantaranya untuk melestarikan tanah dan melindungi lahan kritis.
Lamtoro gung merupakan tanaman tahunan yang mempunyai pertumbuhan sangat cepat jika dibandingkan dengan pohon lainnya. Potensi baik sekali bila dimanfaatkan untuk melindungi lahan kritis. Daunnya yang kaya akan protein, zat lemak, karbohidrat dan memosin, serta akarnya yang dapat mencengkeram tanah dengan baik, maka sangat baik untuk menjaga kelestarian tanah.
Pada akhir akhir ini dikenal sistim baru dalam upaya menanggulangi erosi dengan tanaman, yaitu sistim alley croping atau tanaman lorong. Sistim ini sebenarnya hampir sama dengan sistim strip croping hanya saja yang digunakan sebagai tanaman strip adalah tanaman tahun, dalam hal ini pohon lamtoro gung. Sistim ini terbukti tidak hanya mampu menekan laju erosi tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas tanah.
Pohon lamtoro gung termasuk salah satu jenis tumbuhan yang cocok pada tanah kapur, dan akan tumbuh baik pada ketinggian kurang dari 400 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor iklim antara lain, curah hujan, perbedaan suhu, dan tiupan angin serta musim kemarau yang panjang.
Penanaman pohon lamtoro gung agak sedikit mengalami kesulitan karena harus melalui pengecambahan biji terlebih dulu. Pohon ini tidak dapat ditanam dengan melalui pemotongan batang stek, sedangkan biji yang digunakan untuk bibit harus baik dan kering di atas pohon.

---

Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

AGROTEKNOLOGI HAR P 1995

Penerbit

MAGELANG : UNIVERSITAS TIDAR., 1995

Deskripsi Fisik

27HAL;29,5CM

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

630

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

FAKULTAS_FAPERTA
PRODI_S1_AGROTEKNOLOGI

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar