Text
PAPER PENYAKIT BUSUK RHIZOCTONIA (Rhizoctonia solani) PADA TANAMAN SELADA DAN USAHA PENGENDALIANNYA
Di dalam keluarga Compositeae, salah satunya adalah tanaman sayuran selada. Tanaman ini termasuk dalam kelas di cotyledoneae, mempunyai sistem perakaran tunggang, mempunyai kambium, susunan tulang daun menyirip atau menjari. Selada berbatang pendek hingga hampir tak kelihatan, daunnya lebar, duduk daun melingkar berseling, tepi daun atau pinggir daún berkerut kerut, bentuknya bulat panjang.
Dalam setiap 100 gram bahan mentah mengandung vitamin A sebanyak 5,4 IU, vitamin B 0,04 miligram, vitamin C 8 miligram, kalori sebanyak 15 kal, protein sebanyak 1200 miligram, karbohidrat sebanyak 2900 miligram, Ca 22 miligram, P 25 miligram dan Fe 0,5 miligram.
Selada banyak ditanam dan akan menghasilkan hasil yang baik jika ditanam pada dataran tinggi yang lembab yaitu kurang lebih 1500 m dpl. Untuk jenis selada telur jika ditanam di dataran rendah tidak akan membentuk krop. Untuk keadaan tanah, selada membutuhkan tanah yang subur dan gembur yaitu kaya akan unsur hara dan bebas dari bahaya keracunan unsur tertentu dalam tanah. Derajat keasaman yang diinginkan berkisar antara 5,5 sampai 7 dan pi yang optimum antara 6 sampai 6,8. Sistem perakaran dari selada ini bersifat pendek dan sedikit. Sehingga keadaan topsoil tanah harus mengandung unsur hara yang cukup.
Penyakit busuk Rhizoctonia ditimbulkan oleh cendawan Rhizoctonia solani yang menyebabkan tanaman menjadi mati, karena daun daun yang terserang patogen ini akan membusuk. Selanjutnya penyakit ini dipengaruhi, di antaranya unsur tanaman itu sendiri, patogen penyebab penyakit dan unsur lingkungan seperti sunu, angin, curah hujan, kelembaban, tanah dan air dalam tanah.
Pengendalian penyakit tanaman bertujuan mencegah atau mengurangi kerugian ekonomis dan menaikkan atau mempertahankan nilai hasil panen. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan cara pencegahan dan pengobatan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain