Text
SKRIPSI MANAJEMEN PROGRAM PELUK MBAH KATRI (PELAYANAN LANJUT USIA UNTUK MBAH KAKUNG DAN MBAH PUTRI) DI DINAS SOSIAL KOTA MAGELANG
ABSTRAK
MANAJEMEN PROGRAM PELUK MBAH KATRI (PELAYANAN LANJUT USIA UNTUK MBAH KAKUNG DAN MBAH PUTRI) DI DINAS SOSIAL KOTA MAGELANG
Muhammad Rafqi Nurulhaq
Jurusan Ilmu Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tidar
Program Peluk Mbah Katri merupakan program dari Dinas Sosial Kota Magelang dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang sosial bagi lanjut usia terlantar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen dalam program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study), data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui kondensasi data, penyajian, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program sudah sesuai dengan regulasi melalui penetapan arah kebijakan, dokumen perencanaan, dan mekanisme penganggaran, namun implementasinya belum berjalan optimal karena terdapat ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan seperti bantuan yang kurang sesuai kebutuhan, pengelolaan anggaran tidak maksimal, serta keterlambatan realisasi. Pelaksanaan pendampingan oleh ATENSI juga belum konsisten karena sebagian tenaga terkesan hanya menggugurkan kewajiban secara formal dengan datang ke kelompok sasaran, memberikan bantuan, dan mengunggah dokumentasi tanpa ada bimbingan sosial, fisik, dan spiritual. Monitoring dan evaluasi telah dilakukan melalui laporan bulanan dan koordinator kelurahan, namun masih bersifat administratif dan belum melibatkan pendapat dari keluarga penerima manfaat (KPM) secara langsung. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa Program Peluk Mbah Katri belum berjalan optimal karena masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti pengalokasian anggaran yang belum efektif, pembagian kerja tenaga ATENSI yang tidak spesifik, pendampingan yang belum menyeluruh, serta lemahnya mekanisme monitoring dan evaluasi. Selain itu, pelaksanaan program cenderung berorientasi pada kegiatan administratif dan distribusi bantuan, bukan pada upaya peningkatan kesejahteraan dan kemandirian lansia terlantar secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Lanjut Usia Terlantar, Pelayanan Sosial, Peluk Mbah Katri.
Tidak tersedia versi lain