Text
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ALAMI PADA LAPISAN LAMINA TERHADAP KUAT LENTUR BALOK LAMINASI BARECORE KAYU SENGON
ABSTRAK:
Barecore adalah potongan-potongan kayu kecil yang ditata dan direkatkan menggunakan perekat hingga membentuk sebuah papan. Papan barecore yang dihasilkan kemudian dibuat menjadi balok laminasi dan diberi bahan perkuatan misalnya serat alami. Pemilihan penggunaan serat alami (serat ijuk, serat rayung dan serat kelapa) sebagai bahan perkuatan balok laminasi karena jumlahnya yang melimpah dan mudah ditemukan, sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penambahan Serat Alami pada Lapisan Lamina terhadap Kuat Lentur Balok Laminasi Barecore Kayu Sengon”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat alami pada lapis lamina terhadap kuat lentur balok laminasi papan barecore kayu sengon dengan menggunakan perekat lem PV/AC Fox putih. Pembuatan balok laminasi berukuran 6x8x120 cm. Balok laminasi diberi penambahan serat alami pada tiap lapisan lamina yang ditata sejajar arah serat dengan jenis variasi yaitu balok laminasi tanpa penambahan serat (B.L.T.S), balok laminasi dengan penambahan serat ijuk (B.L.S.I), balok laminasi dengan penambahan serat rayung (B.L.S.R) dan balok laminasi dengan penambahan serat kelapa (B.L.S.K). Pengujian balok laminasi mengacu pada standar JAS 234:2003. Uji kadar air dan kerapatan dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tidar. Uji kuat lentur balok laminasi dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menggunakan alat Universal Testing Machine. Hasil uji kadar air rata-rata sebesar 13,670% dan nilai kerapatan rata-rata sebesar 0,317 gr/cm3 sudah memenuhi standar JAS 234:2003. Nilai MOE balok asli (B.A) sebesar 258.175,286 kg/cm2, nilai MOE (B.L.T.S) sebesar 81.425,395 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.I) sebesar 49.749,122 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.R) sebesar 38.278,805 kg/cm2 dan nilai MOE (B.L.S.K) sebesar 68.837,786 kg/cm2, sehingga hanya balok asli (B.A) dan balok laminasi tanpa penambahan serat (B.L.T.S) yang memenuhi standar JAS 234:2003. Hasil uji nilai MOR balok laminasi tidak memenuhi standar JAS 234:2003. Pada analisis data menggunakan Anova Single Factor disimpulkan bahwa penambahan serat alami (serat ijuk, serat rayung dan serat kelapa) berpengaruh terhadap kuat lentur. Kata kunci : Papan Barecore, Serat Alami, Kuat Lentur.
11-UN57.4.1.1 -2016 | SIPIL RAH P 2015 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain