Text
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN METODE WAWANCARA SEJAWAT PADA SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH PUJOTOMO MERTOYUDAN
ABSTRAK:
Ekowati Rahayu (2015): Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Metode Wawancara Sejawat pada Siswa Kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo Mertoyudan. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat keterampilan, yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang tergolong sulit untuk dikuasai. Hal ini terbukti tidak semua orang dapat menulis dengan baik dan benar. Keterampilan menulis tidak bisa didapatkan dengan mudah, harus melalui pelatihan yang rutin. Oleh karenanya, keterampilan menulis harus diberikan sejak dini. Salah satu keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa SMP yaitu menulis karangan narasi. Pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo belum mencapai hasil yang maksimal. Sebanyak 20 siswa atau sekitar 74,07% dari 27 siswa nilai menulis karangan narasi belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh SMP Muhammadiyah Pujotomo sebesar 75. Hal ini dikarenakan rendahnya minat siswa serta kurangnya pemanfaatan metode dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk memecahkan masalah yang dialami kelas VII C dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1) Apakah penggunaan metode wawancara sejawat dapat membangkitkan minat siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo dalam pembelajaran menulis karangan narasi?, dan 2.) Apakah penggunaan metode wawancara sejawat dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo?. Berdasarkan rumusan masalah ini, tujuan penelitian ini adalah: 1.) Membangkitkan minat siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode wawancara sejawat, dan 2.) Meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo dengan metode wawancara sejawat. Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Desember 2012 sampai bulan Juni 2013 di SMP Muhammadiyah Pujotomo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah sebanyak 27 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari dua pembelajaran dan siklus II terdiri dari dua pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan tes, angket, dan observasi. data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas VII C SMP Muhammadiyah Pujotomo dari siklus I ke siklus II yang ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang aktif mendengarkan penjelasan dari guru, bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Selain itu, perilaku siswa yang menghambat pembelajaran seperti berbicara dengan teman, melamun, hingga tertidur semakin berkurang. Selain proses pembelajaran meningkat, keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi juga meningkat. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa dalam menulis karangan narasi dari siklus I ke siklus II. Hasil tes menulis karangan narasi menunjukkan peningkatan nilai pembelajaran baik siklus I maupun siklus II. Pada pembelajaran pertama siklus I, diperoleh hasil klasikal 10,3 dengan rata rata 2,07. Pada pembelajaran kedua siklus I, terjadi peningkatan sebesar 2,92 dari pembelajaran pertama 10,3 ke pembelajaran kedua sebesar 13,22 dengan rata-rata 2,64. Hasil nilai rata-rata siklus II pembelajaran pertama sebesar 13,74 dengan rata-rata 2,74 dan pembelajaran kedua sebesar 14,33 dengan rata-rata 2,86. Peningkatan pada siklus II terjadi sebesar 0,59 dari pembelajaran pertama ke pembelajaran kedua. Siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I pembelajaran pertama sebanyak 7 siswa, pembelajaran kedua sebanyak 12 siswa. Pada siklus II pembelajaran pertama jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 17 siswa, pembelajaran kedua berjumlah 22 siswa. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa metode wawancara sejawat dapat dimanfaatkan sebagai metode dalam pembelajaran menulis karangan narasi dan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa. Kata Kunci : peningkatan, menulis karangan narasi, metode wawancara sejawat
18-UN57.4.1.1-2016 | INDONESIA RAH P 2015 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain