Text
KALIMAT TUNGGAL DALAM KARYA SASTRA PROSA FIKSI : TINJAUAN FUNGSI DAN KATEGORI SINTAKSIS SERTA PENGAJARANNYA DI SMA
ABSTRAK:
Agus Muhamad Sufiyan. 0910301022. Skripsi 2015. Kalimat Tunggal dalam Karya Sastra Prosa Fiksi Tinjauan Fungsi dan Kategori Sintaktis serta Pengajarannya di SMA Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap kalimat. Kalimat pada umumnya berwujud rentetan kata-kata yang disusun sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Kaidah kebahasan ini memiliki kaidah yang berbeda-beda. Sebagai satuan bahasa, kalimat memiliki tiga unsur yaitu (1) kategori sintaktis, (2) fungsi sintaktis, dan (3) peran semantis. Fungsi dan kategori sintaktis merupakan dua unsur kalimat yang diajarkan di SMA. Adapun peran semantis tidak diajarkan di SMA karena merupakan materi khusus tahap lanjut ilmu kebahasaan yang hanya diajarkan pada jenjang pendidikan sarjana. Selain itu, pengajaran kalimat termuat pada kurikulum 2013 KD 3.1 yang terdapat pada silabus peminatan semester ganjil kelas X yakni, memahami prinsip bahasa Indonesia baku serta kaidah dasar tentang kata, frasa, klausa, dan kalimat bahasa Indonesia, serta termuat pada KD 4.1 yakni, menyunting kata, frasa, klausa, dan kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Oleh sebab itu, peneliti memfokuskan untuk meneliti fungsi dan kategori sintaktis. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) bagaimanakah sistem kalimat karya sastra prosa fiksi ditinjau dari fungsi sintaktis?, (2) bagaimanakah sistem kalimat karya sastra prosa fiksi ditinjau dari kategori sintaktis?, dan (3) bagaimanakah rancang bangun pengajaran kalimat ditinjau dari fungsi dan kategori sintaktis dengan menggunakan media karya sastra prosa fiksi di SMA?. Adapun tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan fungsi sintaktis kalimat dalam karya sastra prosa fiksi, (2) mendeskripsikan kategori sintaktis kalimat dalam karya sastra prosa fiksi, dan (3) mendeskripsikan rancang bangun pengajaran fungsi dan kategori sintaktis menggunakan media karya sastra prosa fiksi berupa cerpen, novelet dan novel. Penelitian ini menggunakan teori tentang (1) kalimat, (2) fungsi sintaktis, dan (3) kategori sintaktis. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif, dengan sumber data karya sastra prosa fiksi yang terdiri atas cerpen, novelet, dan novel. Cerpen berjudul “Lukisan Kaligrafi” karya A. Mustofa Bisri yang diterbitkan oleh Kompas Jakarta cetakan pertama pada tahun 2003 dengan jumlah 134 halaman diambil dari halaman 62 sampai halaman 71, novelet berjudul “Dalam Mihrab Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika Jakarta cetakan ke-5 pada tahun 2007 dengan jumlah 328 halaman diambil dari halaman 87 sampai halaman 142, dan Novel berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy yang diterbitkan oleh Republika Jakarta cetakan ke-9 pada tahun 2007 dengan jumlah 414 halaman. Data penelitian ini ialah kalimat tunggal pada cerpen berjudul “Lukisan Kaligrafi” karya A. Mustofa Bisri, novelet berjudul “Dalam Mihrab Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy, dan novel berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy. Teknik yangdigunakan dalam penelitian ini ialah teknik baca dan catat, kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini, diperoleh pola kalimat yang tidak lazim digunakan. Pola kalimat baru tersebut diantaranya: (1) pada cerpen “Lukisan Kaligrafi” terdapat pola predikat subjek (PS), predikat subjek pelengkap (PSPel), predikat subjek keterangan (PSK), dan pola objek subjek predikat (OSP). (2) pada novelet “Dalam Mihrab Cinta” terdapat pola predikat Objek Subjek Predikat (OSP), predikat objek subjek (POS), predikat subjek (PS), predikat subjek keterangan (PSK), dan pola predikat subjek pelengkap (PSPel). (3) Tidak ditemukanya pola subjek predikat objek pelengkap (SPOPel) pada novel “Ketika Cinta Bertasbih”. Pola kalimat baru tersebut menandakan bahwa pada karya sastra prosa fiksi, pengarang bebas mengekspresikan berbagai bentuk kalimat sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan. Penelitian Kalimat dalam Karya Sastra Prosa Fiksi Tinjauan Fungsi dan Kategori Sintaktis dapat diimplementasikan di SMA dengan menggunakan pendekatan scientific approach. Pendekatan scientific approach meliputi beberapa tahap, yaitu (1) mengamati, (2) menanya, (3) menalar, (4) mencoba, dan (5) menyajikan. Metode pengajaran dapat menggunakan metode inquiry, discovery learning, diskusi, eksperimen, kerja kelompok, kaji pustaka, atau metode lain yang sesuai dengan karakter siswa. Berdasarkan hasil pembahasan, penelitian selanjutnya dapat dikembangkan lagi dari tinjauan yang lain, misalnya dari peran semantis. Bagi pengajaran bahasa, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pengajar sastra ataupun bahasa sebagai salah satu referensi dalam pengajaran bahasa di SMA. Kata Kunci: Kalimat, Fungsi, Kategori, Implementasi Pengajaran di SMA
6-UN57.4.1.2-2016 | INDONESIA SUF K 2015 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain