Text
SKRIPSI NILAI KcBK dan KcBO SECARA IN VITRO AMPAS EKSTRAKSI INULIN DARI BERBAGAI UMBIUMBIAN YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIOTIK HERYAKI
INTISARI
NILAI KcBK dan KcBO SECARA IN VITRO AMPAS EKSTRAKSI INULIN DARI BERBAGAI UMBIUMBIAN YANG DIFERMENTASI DENGAN PROBIOTIK HERYAKI
Wahyu Guntur Suseno
Wahyuguntur344344@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi ampas ekstraksi inulin dari berbagai jenis umbi-umbian yang difermentasi dengan probiotik heryaki sebagai pakan ternak ruminansia, dilihat dari nilai KcBK dan KcBO secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Tidar dengan metode survei. Sampel ampas ekstraksi inulin dari umbi gadung, ungu, uwi, dan ganyong diambil masing-masing sebanyak 4 unit masingmasing sebesar 100 g, sehingga secara keseluruhan terdapat 20 unit sampel. Masing-masing unit sampel difermentasi dengan probiotik heriyaki selama 21 hari dan dilanjutkan dengan pencernaan in vitro untuk mengetahui kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO) dari bahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis kluster dapat diketahui bahwa ampas ekstraksi inulin dari umbi gadung dan umbi ungu memiliki karakteristik KCBK dan KCBO yang sama yaitu 62,85% dan 84,22%, sedangkan umbi ganyong dan uwi menunjukkan hasil lebih rendah, masing-masing sebesar 44,7% dan 66,01%, dan 24,56% dan 44,59%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jika persyaratan KCBK dan KCBO minimum untuk pakan ruminansia sebesar 60% dan 55-66%, maka ampas ekstraksi inulin yang difermentasi dengan probiotik heryaki dari bahan umbi gadung dan umbi ungu masih layak, sedangkan dari bahan umbi uwi dan umbi ganyong tidak layak untuk digunakan sebagai pakan ruminansia.
Kata kunci: heryaki, in vitro, inulin, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik
25-UN57.U1-SPT-VI-2023 | PETERNAKAN SUS N 2023 | Ruang Skripsi (PETERNAKAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain